chatting dan asa-ku

Setelah Tahajud, nyalakan internet. Click YM sekedar check email. Got message from some one i dont know who is this guy. Segera kuhapus message yang berisi link ntah kemana tanpa membaca. Itu situs abal-abal, konon, kata teman.

Tiba-tiba muncul message: MISS YOU DEAR. Beliau, baru beberapa bulan kukenal. Berulang terima surat atas inginnya bercakap. Sekian lama ku belum mampu sisihkan waktu.

Semalam muncul icon OL-nya. Kami bertegur sapa. Ini percakapan ke dua. Sebulan lalu karena iba, kusapa   … Mensalahi kebiasaan-ku yang pasif. Beliau meminta ku menunggu 10 menit, karena sedang terima tamu. Sempat kulihat webcamnya. Masih kenakan setelan jas lengkap di ruang kerjanya, maklum masih di jam kerja.

Semalam, berbincang beberapa menit. ‘Hari ini sibuk dan melelahkan,’ tulisnya. “I miss you“, ungkap-nya. “I miss you too”. Kalimat ku datar. Selalu saja enggan libatkan emosi. Bayang kecemasan tersakiti seakan menghantui, tak mampu terjelaskan …

Ketika sejumlah foto nya kuperlihatkan pada karibku, seorang ibu penjual lauk, serta merta nyatakan dukungannya. “Ketimbang yang di GGG atO RRR … bapak yang ini lebih pas buat ibu, sudah ketahuan dia …” NaH loh, memang kenapa dengan lain-nya? Yang di GGG sedang usaikan masternya untuk hukum Internasional. Dan sahabatku lainnya seorang artist asal RRR yang wajahnya kuberi point tertinggi.

Mmm, status single memungkinkan menjalin hubungan dengan siapapun. Sebatas pertemanan dengan lelaki lajang, is ok. Ketiga-nya menjadi perhatian-ku, entahlah mereka. Tentu ku tak kan gegabah berkata suka bila tak mendapat ‘signal’ ter-arah. Boleh jadi basa-basi. Akh entahlah.

Untuk status, sempat tercetus saat berbincang semalam …
“I saw a lady in your photo, is she your wife ?” tanyaku ingin tahu.
“Is it important to you honey?”, beliau berkelit.

Segera kujawab: “Yes i just want to chat with a single man”. Terkejut ‘ucapan’ sendiri seolah sedang bincang dengan ‘kaum’ku. Kucoba lipur hati redupkan keterkejutan; “ayolah dinda… siapkan waktu bincang saja sudah ke-repot-an. Kalau-pun sharing menjurus, sebaiknya memang dengan seorang lajang.”

Ku-akhiri percakapan, beliau perlu istirahat. Lelaki perupa ini pernah menjadi ambassador di Indonesia selama beberapa tahun. Kini bertugas di-lain negara. Ku jalani pertemanan eklusif ini setelah cermati statusnya. Wajahnya menarik. Katanya aku very special (dinda27: kayak martabak azaH !)

Tiba-tiba perut-ku ke-sakit-an. Tubuh sedingin es, mual luar biasa. Ku-ber-mohon: “ALLah, tolong lelapkan ku segera.” Tak kuhiraukan beliau menunggu tuk lanjutkan percakapan setelah usaikan meeting-nya.  Sakit ini tak tertahan. Kondisi ini pernah teralami ber tahun lalu. Allah menidurkanku, dan terbangun sejam sebelum subuh. Gusti Allah, terima kasih-ku tak berbilang.

Tadi pagi berbincang sejenak. “I will call you to morrow“, janji beliau sebelum berpisah. Nov 19, 2008.

—

Baru kutahu ada beberapa foto terbarunya. Terlihat bersama beberapa artis terkenal, sebut saja Bella S. Serta merta merasa diri kecil. Ku bukan siapa-siapa selain sekedar ter-populer-kan di situs tertentu. Konon, hasil nyolong eh maaf salah … polling compliments teman-teman, tanpa campur tangan-ku. Alhamdulillah.

Perasaan ‘kecil’ ini sempat kuungkap… Setidaknya mengingatkan beliau bahwa aku bukan siapa-siapa…. akh, ku harus tahu diri. Biar-lah Allah yang atur kehidupan-ku.

Nov 20, 2008

imuYton