Ada yang tak terpahami sejak malam sebelumnya. Pagi hari tatkala menatap layar terdiam, ada gerutu. Huh, lagi-lagi kau kacaukan rencana kegiatanku. Semua pekerjaan jadi terbengkalai, gerutuku memanjang, sebelum kusadari ada makna di sebaliknya.
Mohon maaf adikku Yande, PR nya belum mampu terusaikan, betapa banyak ranjau di saat sedang berjalan mencari. Sehingga berlari terbirit pulang ke bilik tanpa membawa hasil. Bahkan berimbas ke bilik ku yang bodoh tentang dunia tekhnologi ini.
Mohon maaf teman-teman yang sudah berkunjung, sementara kunjung balasan belum sempat ku lakukan. Sementara rencana kegiatan menatap nanar minta pertanggungan jawab di usaikan. Dan aku terhenyak, tolong lah wahai waktu agar berdamai denganku, mudahkan aku usaikan semua daftar rencana kegiatanku.
Mohon maaf teman-teman dari beberapa website, ku belum sempat membuka membalas email, comment, message, request dll… akh gimana bisa sekejap bila angka sudah mencapai ribuan. Please jangan lagi tinggalkan ku karena mengira kuabaikan. Ini tentang waktu + jumlah dibagi 1kepala-ku sepasang tanganku.
Mmmm, sampai dimana tadi ya …? Ooh tentang layar ku yang terpasung dan hikmah disebaliknya, OK.
Terbayang tamanku. Ya Tuhan sekian lama terbengkalai. Tukang kebun telah lama tak mampu membantuku lagi, artinya si-empunya harus menata sendiri. Wake up dinda27! OK!
Ku buka almari alat kerjaku, kuambil mesin pemotong rumput yang masih terbungkus rapi kertas koran berbilang tahun lampau. Sekian lama ku mesium-kan demi ketenangan tetangga yang masih memiliki bayi, dan saat itu kuserahkan kegemaran ber Taman-ria ku (bukan tempat hiburan booo!) pada tukang kebun baru.
Alhamdulillah mesin yang terlihat baru meski usianya berbilang tahun ini masih berfungsi. 2jam mesin penolong memangkas rumput yang sempat mengusamkan tamanku. Hasilnya tak sesempurna berbilang tahun lampau saat mampu ber Taman-ria. Ya sudah, yang penting kini lebih nyaman di pandang mata. Masih tersisa pekerjaan merapikan tanaman, tapi tubuhku terasa lemas (sedang kurang sehat). Sementara sebelumnya mampu habiskan seharian bila berkubang di taman. Dan hasilnya memang pantas mendapat banyak pujian.
Sempat bingung, senar cadangan kugunakan kini, ini yang terakhir. Sementara senar pertama tak lagi dapat digunakan karena sisa 10cm. Ketika digunakan sang senar sisa 10cm meloncat keluar dari rumahnya. Artinya minta dipensiunkan.
Adakah teman-teman mengetahui dimana bisa membeli senar ini, apakah bisa gunakan senar yang lebih lentur bila tak temukan sejenisnya? O’ya mesin pemotong rumput ini ringan, ber merk Black and Decker, bentuk tangkai pegangan memanjang seperti tongkat dengan kepala mesin setengah lingkaran di bagian bawah. Alat potongnya berupa senar. Dan senar ini bertahun lalu masih dapat di jumpai di toserba tertentu. Tolong ya informasinya, ku tunggu, terima kasih tak terhingga.
Wow usailah kerja ku, dan inilah hikmah dari ngambeknya layarku tak mau bekerja sama. Rupanya Allah memberiku sedikit masalah untuk dapatkan kebaikan di sisi lain.
Ketika kumasuki pagar tinggi ke dua-ku, terdengar suara tetangga memanggilku dari balik pagar luar. Wow … wedang jahe panas kesukaanku dalam gelas tinggi. Ibu sepuh tetanggaku ini memang luar biasa perhatiannya terhadapku. ‘Wah tau aja lagi haus. Terima kasih ya Bu‘, ucapku berbinar menerima pemberiannya. Hmm alangkah nikmatnya wedang jahe panas ini. ‘Mau coba?’
Terima kasih Gusti Allah-ku. I love YOU my Allah.
Recent Comments