Posts Tagged ‘i love you

11
May
09

I miss you

by dinda'kk, March 2009

Kan terjalani hari ke seratus
sejak kepergianMu
bayangMu tak jua lepas, hari ke hari
kadang tersedu saat tentangMu hadir
tak terlupakan, tak mampu terelakkan
kenangan kebersamaan tak kan mungkin hilang

ku kan hadir ke tempat istirahat terakhirMu
hingga ku benar-benar kan bersamaMu kelak.
I love you … I miss you

05
Feb
09

i love you

Aku sedang berkemas peralatan speedy diatas meja kerja saat terdengar ketukan. Kuabaikan, tapi ketukan beraturan tsb tak kunjung henti seolah ingin menarik perhatian. tuk tuk tuk … tuk tuk tuk … tuk tuk tuk.

Tergerak coba mencari arah suara. Mmm … berasal dari sisi kanan. Beberapa onggok tas kuamati satu persatu, tak tampak pergerakan, semua tetap diposisi semula.

Perhatianku beralih ke meja rias. Arah suara cukup ‘tajam’ di seputar… ya Allah … dari 2 botol ultima II ?! Kuyakini YA! Terakhir, fondation ini dikenakan tuk samarkan wajah my beloved brother dihari terakhir keberadaan jasadnya didunia. Guna sembunyikan wajah beku yang telah jadi mayat. He is catholic, agama yang dianut keluarga kami yang sangat religius dimasa terdahulu.

Ketika kami ‘bertiga’ di kamar jenazah, astuti meminta izinku merias wajah dingin kaku almarhum. Kebetulan setiap akan bermalam keluar kota, ku bawa serta beberapa perlengkapan-rias-penunjang-penampilanku.

Aku memang muslimah sejak putuskan menikahi lelaki moslem, sedang jasad dihadapanku adalah my lovely brother yang tetap setia pertahankan agama ‘ibu’ hingga akhir hayatnya. (Meski lelaki yang pernah menemaniku, tak lagi berada dalam kehidupanku sejak 11tahun silam, aku tetap sebagai muslimah. Semoga hingga akhir hayatku, amin)

Refleks kuangkat salah satu botol ultima II. Tiba-tiba suara terhenti! Menitik airmataku.

“Ongen yaaa?! Ngen, aku sayang kamu. Aku sendiri sekarang, gak ada lagi yang bela-in kami di keluarga besar kita. Kamu selalu beri support, nasehat dan kuatkan semangatku di saat down. Selama ini kamu selalu ada, lindungi kami meski dari kejauhan. Terima kasih ya Ngen.”

Allah Maha Besar
Engkau Maha Tahu, Maha Bijak, Maha Kasih Sayang.
Hanya ENGKAUlah yang Maha Berhak menghitung amal kebajikan hamba-hamba ciptaanMU.
P.R.Schramm semasa hidupnya tetap berteguh dalam menjalani keyakinannya. Sebagai seorang muslim, kusadari adanya batas-an keIslam-an, tapi bagaimanapun juga tetap menghormatinya sebagai sesama mahluk ciptaanMU yang mempunyai hak kewajiban yang sama besar dalam menjalani kehidupan beragama di dunia ini. Aku tak ingin kemukakan apapun, aku tak punya hak apapun dalam menghakimi siapapun. Maha Hakim itu ada pada KeESAanMU, bukan pada manusia ciptanMU.

Konon setelah kematian, hubungan keduniawian terputus sama sekali, betapapun kedekatan tali sedarah. Penentuan tempat kekalnya manusia-pun adalah HAK KUASAMU. Apapun yang kuyakini tentang keIslaman-ku, bukanlah tolak ukur bahwa kedekatanku padaMU yang mencoba taat – akan serta merta jadi-kan-ku lebih tinggi derajatnya, ataupun tak serta merta ku akan dapatkan tempat disisiMU. Boleh jadi sebaliknya. Ya Allah ampuni aku, jangan biarkan itu terjadi. Allah izinkan ku bermohon dengan segala kerendahan ketulusan hati sebagai hambaMU yang penuh dosa, tolong letakkan kami di tempat terhormat di akhirat nanti …
Allah tolong beri kan jalan kemudahan bagi P.R.Schramm menuju ke Haribaan tempat persinggahan terakhirnya. Allah ampuni dosa-dosanya.

Selamat jalan Ngen, semoga mendapat tempat layak disisi Allah.
Ngen titip salam kangenku buat our daddies T.Schramm and Piet. I love you all.
Ngen, dimata bathinku you are the best one my real brother. I love you, i will miss you always.
Your sister, dinda27/dinda’kk. 05 02 09

dinda'kk@2008-275f by dinda’kk, May 20, 2008

Note:
Saat tulisan ini ter-usai-kan, tas hitam dibelakang kursiku terjatuh kedepan, seolah terdorong sesuatu. Mengamati posisi tas, seharusnya jatuh meluruh kebawah perlahan.

10
Oct
08

Uni tersayang … selamat Jalan(2)

Jenazah telah dimasukkan liang lahat, ketika kami tiba. Padahal mobil kami beriringan. Antrian mobil untuk parkir biang ke‘terlambat’an. Kerumunan pelayat menutupi tepian liang lahat, tak mampu kulalui. Airmataku deras mengalir, terpaksa menjauhi pelayat. Sementara keluarga ini terkesan cukup ‘tegar’.

Teringat sewaktu almarhum ayahku dimakamkan. Kami sekeluarga terlihat ‘ikhlas’. Merasakan betapa ‘almarhum’ menderita sekian lama, sehingga kami pasrah melepas kepergiannya. Meski saat itu tak berkesempatan menjaga almarhum. Aku juga sakit, bahkan pernah kejang dan terpaksa berbaring di ruang sebelah tempat tidur almarhum, saat memaksa menjenguk.

Ketika makam mulai sepi, kuhampiri gundukan tanah merah penuh bertabur bunga, tak jauh disamping si cantik yang terpekur mengelus gundukkan tanah. Uni… saudara ku cuma Uni seorang, meski tak lagi anggota keluarga ini sejak 11tahun lalu. Tapi Uni melebihi saudara kandung, uni adalah panutan-guru-kakak-ibu-teman-sahabat, aku bangga – kagum – hormat dan sayang Uni, Sejak hidup sendiri, setiap Idul Fitri, Idul adha… cuma Uni yang kuperlukan. Aku ga’ punya siapa-siapa lagi. Tahun lalu rupanya tahun terakhir kita berlebaran bersama. Allah berikan tempat yang layak buat Uni-ku. Cukup lama ku ‘bicara’ dalam hati sambil ber doa.
Sebelum pulang, kupeluk si cantik cukup lama. Kali ini tak mampu menahan sedih, terisak terbata sambil mengucap sesuatu. Isak tangis tertahan yang terdalam, adalah ke-dua kali selama hidupku di ‘depan’ umum. Pertama sewaktu ayah-ku berpulang pada 07 – 07 – 2007.
Sebelum meningalkan makam, kuhampirin Uda yang sedang istiahat di mobil. Ada tiga teman nya sedang berbincang. Bermaksud menjauh, ketika Uda menawariku masuk mobil. Ke3 lelaki di depanku memberiku tempat. Aku: ‘Uda, aku pamit pulang ya’. Kupeluk Uda, kucium kening dan punggung tangannya. Rupanya adik ipar telah berdiri dibelakangku. Sempat terdengar: ‘Titip dinda, tolong dijaga ya’. Nah lho siapa yang perlu diperhatikan, kok malah aku yang mendapat perhatian Uda. Rupanya kalimat yang sama diucap si bungsu juga: “Om, titip tante ya”, kata iparku dijalan pulang menirukan si bungsu. Ipar: ‘Uda sama anak-anaknya itu sayang sama mbak lho
Memang kusadari sejak tak lagi sebagai anggota keluarga ini, hubungan kami jauh lebih mesra. Dimata bathin ku sejak mengenal Uni berpuluh tahun lalu, adalah sosok yang luar biasa. Dan perubahan perilaku Uda yang tadinya WAH… sejak bertahun belakangan ini berbalik menjadi sosok yang kukagumi.

Tiba-tiba kepala terasa sakit, artinya harus segera pulang istirahat.
Rupanya rasa sakit berangsur hilang selama dalam perjalanan, sehingga tak perlu diantar kerumah. Sepanjang perjalanan pulang, setiap ganti perseneling mengaduh kesakitan. Lengan kiriku memang masih cidera.
dinda *10 07 2008*




Thanks to: Wordpress

by-dinda27
Wordpress
Add to Technorati Favorites
dinda'kk2009.
May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 8 other subscribers

Categories

Archives

Blog Stats

  • 40,130 hits
free counters 140209
PageRank Checking Icon 110609

Top Clicks

  • None