Kemarin siang saat di perjalanan, ku-sempat-kan mampir ke Blog Humberqu atas undangan beliau pada January lalu. Sekian lama tidak update, tidak juga BW … rasanya terbelakang sekalleee.
Cerita berikut ini mungkin terlambat diikut sertakan ke ajang berkisah-ria tentang Sepeda. Waktu terakhir yang di-syarat-kan adalah esok. mmm, setidaknya ikut berpartisipasi ramaikan acara …*tul nggak, tul nggaak, tul nggaaak? **diih segitu amit.
Kisah ini biasa saja, kebetulan juga hingga di-usia-ku kini masih belum bisa berkendara sepeda. Jujur kapok abizz dan ogah nyoba lagi.
Penyebab mengapa tak mampu belajar naik sepeda, hingga kini tak terjawab. Cukup banyak memory-ku yang hilang, setelah koma sekian hari. Yang kuingat hanyalah cerita kakak. Ketika SMP nyaris tewas saat sepeda-baru-nya ikut masuk kebawah truk. Yuuk lanjuut …
Di satu pagi nan cerah, diusia berkepala tilu dengan anak-anak yang sudah besar (maklum menikah dini), tiba-tiba ingin belajar bersepeda. Tanpa rasa malu, gunakan sepeda mini anakku, yang masih terawat apik meski telah di-pensiun-kan. Serasi dengan penampilan tubuh kecil idealku bak gadis kemayu. *soknarsisdotcom. But suerrr, kata orang begitCYu waktu itCYu. **Oiii centil nian! Ingat umur neeeng.
Aku tak bernyali gunakan sepeda besar, takut kesulitan menjejak bumi bila melaju kencang.
Sempat melewati beberapa jalan di perumahan. Wow, aman-aman saja.
Hingga tiba di tikungan, sekonyong-konyong sepeda melaju tak terkendali dan … gubrruaaaaak!!! Menabrak tong sampah. Isinya berhamburan keluar. Duuh malunya itu ga‘ ketulungan. Untung (**bahh! Apa yang untung. Malu tauu!!) aku memakai celana pendek (setengah paha. **Ga‘ nanya tuuh!) … hehe stelan keseharian. Dimana saja, kapan saja. Coba bayangin (**bayangin aza ndiri!) … kalau kenakan rok … *wuih sexy abez, rok-Na robek sana-sini **Lalu apa bedanya dengan sepotong CeLPen? *Ya beda tau!
Lupa, luppa luva lupaH … setelah berdiri dari tumpukan sampah dan tertindih sepeda, masih mampu-kah mengkayuh sepeda atau hanya menuntun-nya hingga di rumah. *Helahh, mo gaya, malah … hikz … hikz … maluuu! **Rasain loH. *Diiih jahat.
Karena sebal … semua sepeda tak ada lagi di rumah. Terakhir, sepeda terbaru buatan luar (**Ruarr angkasa ya Din? *Usil amit. Diam bentar, nape!) yang harganya cukup mahal, kuberikan sebagai hadiah tuk seorang anak yang ingin memiliki sepeda.
Catatan kaki:
*celetukan ku
**celetukan si fulan
Recent Comments