Posts Tagged ‘Uni tersayang … Selamat Jalan(2)

10
Oct
08

Uni tersayang … selamat Jalan(2)

Jenazah telah dimasukkan liang lahat, ketika kami tiba. Padahal mobil kami beriringan. Antrian mobil untuk parkir biang ke‘terlambat’an. Kerumunan pelayat menutupi tepian liang lahat, tak mampu kulalui. Airmataku deras mengalir, terpaksa menjauhi pelayat. Sementara keluarga ini terkesan cukup ‘tegar’.

Teringat sewaktu almarhum ayahku dimakamkan. Kami sekeluarga terlihat ‘ikhlas’. Merasakan betapa ‘almarhum’ menderita sekian lama, sehingga kami pasrah melepas kepergiannya. Meski saat itu tak berkesempatan menjaga almarhum. Aku juga sakit, bahkan pernah kejang dan terpaksa berbaring di ruang sebelah tempat tidur almarhum, saat memaksa menjenguk.

Ketika makam mulai sepi, kuhampiri gundukan tanah merah penuh bertabur bunga, tak jauh disamping si cantik yang terpekur mengelus gundukkan tanah. Uni… saudara ku cuma Uni seorang, meski tak lagi anggota keluarga ini sejak 11tahun lalu. Tapi Uni melebihi saudara kandung, uni adalah panutan-guru-kakak-ibu-teman-sahabat, aku bangga – kagum – hormat dan sayang Uni, Sejak hidup sendiri, setiap Idul Fitri, Idul adha… cuma Uni yang kuperlukan. Aku ga’ punya siapa-siapa lagi. Tahun lalu rupanya tahun terakhir kita berlebaran bersama. Allah berikan tempat yang layak buat Uni-ku. Cukup lama ku ‘bicara’ dalam hati sambil ber doa.
Sebelum pulang, kupeluk si cantik cukup lama. Kali ini tak mampu menahan sedih, terisak terbata sambil mengucap sesuatu. Isak tangis tertahan yang terdalam, adalah ke-dua kali selama hidupku di ‘depan’ umum. Pertama sewaktu ayah-ku berpulang pada 07 – 07 – 2007.
Sebelum meningalkan makam, kuhampirin Uda yang sedang istiahat di mobil. Ada tiga teman nya sedang berbincang. Bermaksud menjauh, ketika Uda menawariku masuk mobil. Ke3 lelaki di depanku memberiku tempat. Aku: ‘Uda, aku pamit pulang ya’. Kupeluk Uda, kucium kening dan punggung tangannya. Rupanya adik ipar telah berdiri dibelakangku. Sempat terdengar: ‘Titip dinda, tolong dijaga ya’. Nah lho siapa yang perlu diperhatikan, kok malah aku yang mendapat perhatian Uda. Rupanya kalimat yang sama diucap si bungsu juga: “Om, titip tante ya”, kata iparku dijalan pulang menirukan si bungsu. Ipar: ‘Uda sama anak-anaknya itu sayang sama mbak lho
Memang kusadari sejak tak lagi sebagai anggota keluarga ini, hubungan kami jauh lebih mesra. Dimata bathin ku sejak mengenal Uni berpuluh tahun lalu, adalah sosok yang luar biasa. Dan perubahan perilaku Uda yang tadinya WAH… sejak bertahun belakangan ini berbalik menjadi sosok yang kukagumi.

Tiba-tiba kepala terasa sakit, artinya harus segera pulang istirahat.
Rupanya rasa sakit berangsur hilang selama dalam perjalanan, sehingga tak perlu diantar kerumah. Sepanjang perjalanan pulang, setiap ganti perseneling mengaduh kesakitan. Lengan kiriku memang masih cidera.
dinda *10 07 2008*




Thanks to: Wordpress

by-dinda27
Wordpress
Add to Technorati Favorites
dinda'kk2009.
May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 8 other subscribers

Categories

Archives

Blog Stats

  • 40,130 hits
free counters 140209
PageRank Checking Icon 110609

Top Clicks

  • None