Archive for March 11th, 2009

11
Mar
09

Resah

dindakk2008

Pagi ini seharusnya aku sudah ber-ada dibelakang kemudi. Ntah-lah ada resah beberapa waktu belakangan ini. Antara ingin menutup blog ini, menghapus beberapa tulisan, atau meng-abaikan-nya karena terbentur rencana ‘cuti’ yang seharusnya dimulai awal bulan March. Begitu banyak ‘tugas’ lainnya menunggu tuk diusaikan segera. Sementara ‘deadline’ tinggal beberapa hari lagi. Sementara sisa usia seolah berseru usaikan dan paparkan sebelum waktumu habis …
Sebenarnya telah ada peringatan dini dari lubuk hati (Agustus 2008) saat pertama kali menurunkan tulisan di blog ini bila hendak tuturkan perjalanan hidup, sayangnya ada kendala peraturan baku yang memang tidak bisa dilalui, selain keterbatasan mengungkap secara gamblang. (ya! 2kalimat terakhir ini membingungkan, karena memang di’kabur’kan)

Penulis ingin berkata jujur…
Aku bukan siapa-siapa, karena bukan siapa-siapa. Tapi memiliki banyak kisah yang kuyakini akan banyak manfaatnya untuk diketahui bila mampu terungkap.
* Betapa sering kita jumpai seseorang yang telah berpindah agama, dikemudiannya tak mampu bertahan. Acapkali kita hanya melihat permukaannya tanpa mampu memahami ada apa dibalik keputusannya. (Semoga menjadi masukkan bagi siapapun yang sedang dirundung masalah serupa)
* Tak jarang kita yang merasa telah berada pada satu jenjang tingkatan yang sedikit lebih tinggi diatas awaM, kurang mampu berempati pada sesamanya yang sedang dirundung ‘masalah’. Kemudian dengan kepongahan yang tanpa kita sadari lalu menjudge, tanpa mencoba mengerti bahwa apapun yang terlakukan seseorang lainnya, tentunya setelah lalui proses pengkajian baik buruk yang hanya dipahami orang tsb. Tak seorang pun rela biarkan dirinya masuk ke dalam jurang. Ironis-nya disaat seseorang berada dalam posisi ‘perlu’ diberi dukungan moril, pada saat yang ber-samaan kita seperti ikut-ikutan menjadi massa. Yang terjadi dikemudiannya, orang tsb akan menarik diri karena tak mampu menghadapi massa yang kurang ber-empati sementara masalah yang mendasar sedang perlu penataan diri.
Kerap terjadi, para ‘kerabat’ menggebu mendesak seolah ingin bersimpati, tapi setelah mendengar – kemudian benar-benar berpaling. Hal ini diperkuat juga oleh cerita beberapa kawan saat berkunjung tuk ‘curhat’.
* Kisah di luar nalar, abuse of parental power, (kesewenangan pasangan hidup), kisah yang berkaitan dengan peralihan agama, cenderung ditutupi. Sangat sensitip tuk diungkap. Penulis justru ingin ungkap (tentunya mampu dipertanggung jawabkan kebenarannya kehadapan Allah serta nurani), agar ada gambaran … adanya pergolakan bathin, perasaan, harapan dan banyak lagi yang tidak mungkin dipahami bila tidak teralami sendiri atau bila tidak diungkap. Bagaimana mungkin kita tahu bahwa kehilangan orang terkasih mampu membuat kita sangat bersedih dalam kurun waktu, bila kita belum alami. Bagaimana mungkin kita bisa mengetahui rasa pizza bila tidak mencicipinya dll.
* Kita acapkali terlalu kukuh berpegang pada teori atau mengikuti arus aman atas dasar pemikiran seseorang yang terpandang, sehingga kurang mampu berempati pada kejadian yang dialami orang lain. Lantas ramai-ramai menjudge tanpa mau membuka diri untuk mengetahui alur kejadiannya.
Setiap manusia adalah individu. Allah menciptakan hambaNYA dengan keunikannya. Setiap orang telah diberikan kemampuan berlebih yang hanya dipahami oleh masing-masing diri dan tentunya Sang Maha Pencipta. Tapi kadang kala kelebihan yang dianugerahkan menjadi luput dari penglihatannya karena telah begitu banyak anugerah kelebihan yang dilimpahkan Allah kepadanya. Dan anugerah yang terkurangkan adalah ke tak mampuannya untuk melihat anugerah dalam diri sendiri. Kelebihan anugerah ada juga dalam bentuk lain yang berupa ‘talenta’. Untuk anugerah ini rupanya Allah menempatkan dalam alur tak terurai. Genius (semisal) dalam matematika, kepekaan dalam berdagang, kepekaan ‘rasa’, dll.
Kepekaan ‘rasa’ yang penah di istilahkan sebagai indra keenam, sayangnya tidak diakui. Sementara si’penerima’ tidak pernah mampu jelaskan bahwa ini adalah diluar kesanggupannya untuk dijelaskan. Karena memang tak terjelaskan. Seperti halnya tak mampu menolak apa yang di’terima’nya.
* Penulis berusaha menempatkan semua pihak yang terungkap di blog ini dengan porsi yang sama. Penulis menguliti diri sendiri dengan harapan menjadi penjembatan untuk kedepannya. Marilah kita menjadi ‘hakim‘ atas diri sendiri sebelum meng’hakim‘i orang lain. Terlebih dengan menilai keimanan, menghadiahkan kata syirik, halusinasi dll. Karena ‘hakim‘ yang sebenar-benarnya adalah ALLAH. Dan Keimanan adalah hak mutlak Allah dalam menilai, hendaknya jangan salah menilai seseorang dari atribut yang terlihat … lihatlah nun jauh kedalam melalui nurani kita.
** hakim yang tercantum dalam tulisan di blog ini adalah hakim dalam tanda kutip. Mohon dipisahkan pengertiannya dengan Hakim tanpa tanda kutip **
Akhir kata penulis mohon maaf yang sedalam-dalam-nya bila temukan banyak sekali kalimat, ucapan tak berkenan. Salam persaudaraan, dinda27




Thanks to: Wordpress

by-dinda27
Wordpress
Add to Technorati Favorites
dinda'kk2009.
March 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 8 other subscribers

Categories

Archives

Blog Stats

  • 40,130 hits
free counters 140209
PageRank Checking Icon 110609

Top Clicks

  • None